Anak Kecil

Posted: Agustus 30, 2020 in Uncategorized
Tag:

Namanya Brian. Tak ada kekurangan dari keluarganya kepadanya. Hanya sedikit cara bersyukur yang ia dapatkan.

Entah sejak kapan dia menyukai mainan. Sama seperti orangtua lainnya, mereka membelikannya saat ia masih sangat kecil. Tak banyak mainan yang ia punya, beberapa sudah rusak namun masih berwujud. Ia masih selalu senang memainkannya.

Di usia sekolah, dia sudah mulai mengerti uang. Merengek bukan lagi cara yang tepat untuk meminta orangtuanya membelikan mainan. Menabunglah yang hanya dia bisa pikirkan. Menahan lapar di sekolah, menelan ludah saat teman-temannya jajan. Tak banyak uang saku yang ia dapatkan. Tapi ia punya kesabaran yang tak terbatas untuk memenuhi hasrat memiliki sebuah mainan.

Beranjak usia remaja tidak menghentikan hasratnya. Adalah cara lain karena mainan yang ia inginkan memiliki standar yang meningkat.

Kedewasaan fisik tak dapat dinafikan. Menyukai lawan jenis mengalihkan kesenangannya pada mainan, tapi tidak mutlak.

Usianya yang produktif mengingatkannya kembali akan kemudahan memiliki mainan. Ia masih menyimpan mainan lamanya. Koleksi kata orang.

Alih-alih berkeluarga, Brian masih sibuk dengan koleksinya. Teman-temannya mulai menyekolahkan anak-anaknya, sedang ia sibuk menambah dan memperbaiki koleksinya yang usang.

Ada anak kecil di dalam tubuh Brian yang semakin menua. Yang selalu minta diajak bermain dengan mainan koleksinya. Anak kecil itu yang bisa menghiburnya di kala ia dilanda masalah. Anak kecil itu juga yang merengek kepadanya untuk membeli mainan.

Brian dan keluarganya tak sadar akan keberadaan anak kecil itu. Anak yang berpikir keras untuk memiliki mainan. Anak yang keras kepala dan rela tidak jajan hanya untuk mainan. Anak yang selalu belajar mengerti bahwa orangtuanya tidak akan bisa membelikan mainan di usia sekolahnya. Anak yang terjebak dalam ruang dan waktu yang bergerak. Anak yang tidak mengerti bagaimana cara tersenyum tanpa mainan. Anak yang tidak pernah bisa diajak berdamai.

Anak kecil itu tidak akan pernah bisa mati. Anak kecil itu akan selalu lahir di setiap kelahiran anak laki-laki. Anak kecil itu memiliki rengekan yang berbeda-beda. Anak kecil itu hanya minta diajak bermain, dengan mainan yang berbeda-beda.

Anak kecil itu, hanyalah seorang anak kecil.

Tinggalkan komentar